Bahasa isyarat adalah salah satu bentuk komunikasi yang mengandalkan gerakan manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir alih-alih suara. Bagi kaum tunarungu, bahasa isyarat menjadi alat utama untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan ide mereka. Namun, tahukah Anda bahwa bahasa isyarat tidaklah universal? Setiap negara memiliki bahasanya sendiri, dan bahkan negara dengan bahasa tertulis yang sama bisa memiliki bahasa isyarat yang berbeda. Mari kita telusuri lebih dalam tentang keunikan dan pentingnya bahasa isyarat.
Apa Itu Bahasa Isyarat?
Bahasa isyarat adalah bahasa visual yang menggunakan kombinasi bentuk tangan, orientasi dan gerakan tangan, lengan, tubuh, serta ekspresi wajah untuk berkomunikasi. Bahasa ini dirancang untuk memudahkan komunikasi bagi kaum tunarungu, tetapi juga digunakan oleh orang-orang yang berinteraksi dengan mereka, seperti keluarga, teman, atau profesional di bidang pendidikan dan kesehatan.
Mitos tentang Bahasa Isyarat Internasional
Banyak orang mengira bahwa ada satu bahasa isyarat internasional yang digunakan di seluruh dunia. Faktanya, tidak ada bahasa isyarat yang benar-benar universal. Setiap negara, bahkan komunitas, memiliki sistem bahasa isyaratnya sendiri. Misalnya:
- American Sign Language (ASL) digunakan di Amerika Serikat.
- British Sign Language (BSL) digunakan di Inggris.
Meskipun ASL dan BSL digunakan di negara-negara yang sama-sama berbahasa Inggris, keduanya sangat berbeda. Sebaliknya, negara-negara dengan bahasa tertulis yang berbeda, seperti Spanyol dan Inggris, bisa saja menggunakan bahasa isyarat yang serupa.
Bahasa Isyarat di Indonesia
Di Indonesia, ada dua sistem bahasa isyarat yang umum digunakan:
BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia)
BISINDO dikembangkan oleh komunitas tunarungu Indonesia melalui GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia). Sistem ini lebih alami dan sesuai dengan kebutuhan serta budaya tunarungu di Indonesia.
SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia)
SIBI adalah sistem yang dirancang oleh orang-orang dengar (bukan tunarungu) dan memiliki kemiripan dengan American Sign Language (ASL). Meskipun digunakan, SIBI sering dianggap kurang natural bagi komunitas tunarungu.
Rekomendasi: BISINDO lebih disarankan karena dikembangkan langsung oleh dan untuk komunitas tunarungu, sehingga lebih sesuai dengan konteks budaya dan kebutuhan mereka.
Mengapa Bahasa Isyarat Penting?
Aksesibilitas
Bahasa isyarat memungkinkan kaum tunarungu untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan pekerjaan.
Identitas Budaya
Bahasa isyarat bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas budaya komunitas tunarungu.
Inklusi Sosial
Dengan mempelajari bahasa isyarat, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi kaum tunarungu.
Bagaimana Kita Bisa Mendukung?
Pelajari Bahasa Isyarat
Tidak perlu menjadi ahli, tetapi mempelajari beberapa kata atau frasa dasar dalam BISINDO bisa menjadi langkah awal yang baik.
Promosikan Penggunaan BISINDO
Dukung penggunaan BISINDO dalam acara-acara publik, media, dan pendidikan untuk memastikan bahwa bahasa isyarat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan komunitas tunarungu.
Edukasi Diri dan Orang Lain
Bantu menghilangkan mitos tentang bahasa isyarat dan sebarkan pengetahuan tentang pentingnya bahasa isyarat yang sesuai dengan budaya lokal.
Artikel ini ditulis untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bahasa isyarat dan mendukung penggunaan BISINDO sebagai sistem yang lebih alami dan sesuai dengan kebutuhan komunitas tunarungu di Indonesia.